mesjid agung garut
Garut News ( Senin, 06/11 – 2017 ).Penolakan PCNU Garut terhadap Bahtiar juga Ketua “Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama” (GNPF-Ulama) itu tampak dari suratnya ditujukan kepada Ketua DKM Masjid Agung bernomor 0213/PC/A.II/D-2/XI/2017 .
Dalam surat tertanggal 5 Nopember 2017 itu, PC NU menegaskan mendukung kegiatan Tabligh Akbar, namun menolak keras kehadiran Bahtiar Natsir dan Ahmad Shabri Lubis sebagai pengisi tausiahnya.
Alasannya, hal itu berdasarkan masukan berbagai pihak terutama warga NU Garut bila keduanya selalu memberikan tausiyah tak menyejukkan, bahkan cenderung melukai perasaan sebagian warga Indonesia, dan menimbulkan keresahan di tengah-tengah masyarakat.
PC NU mengancam, jika keduanya tetap diizinkan hadir mengisi tausiyah maka dikhawatirkan ada gerakan massa penolakan yang membuat situasi daerah tidak kondusif.
Dengan alasan itu, PC NU meminta Ketua DKM Masjid Agung Garut tak memberikan izin terhadap rencana kehadiran Bahtiar Natsir, dan Ahmad Shabri Lubis. Ketua DKM pun disarankan memberikan masukan (pada pihak penyelenggara) agar keduanya diganti dengan penceramah yang lain.
Menandatangani surat bercap dengan tembusan ke Kapolres Garut, dan MUI Garut ini, yakni Rais Syuriah KH Rd Amin Muhyidin Maulani; Katib KH Aceng Naufal Mimar, S. Ag., M.Ag; Ketua Tanfidziyah KH Atjeng Abdul Mujib M.Ag; dan Sekretaris Ir Deni Rangga Jaya.
Ustaz Bahtiar Natsir merupakan alim dan da’I sangat aktif di pelbagai organisasi keagamaan, pendidikan, dan sosial kemasyarakatan. Selain Ketua GNPF Ulama (Sebelumnya GNPF-MUI).
Juga Pengurus Pusat MUI, anggota Pengurus Pusat Muhammadiyah, Ketua Departemen Fatwa Forum Kajian Kedokteran Islam Indonesia (FOKKI), dan Ketua Gerakan Komat (Komite Umat) untuk Tolikara.
Sedangkan Ahmad Shobri Lubis merupakan Ketua Umum Front Pembela Islam (FPI).
********
(NZ/Fotografer : John Doddy Hidayat).
sumber : garutnews.com
Milan Tomic
0 komentar:
Posting Komentar